Keprihatianan akan ancaman kepunahan anggrek spesies di Tana Toraja mendorong kelompok pencinta anggrek dan mereka yang peduli, untuk berbuat sesuatu demi mencegah kepunahan anggrek spesies ini.
Salah satu kelompok yang peduli akan anggrek spesies adalah kelompok Melona, yang merupakan kelompok pencinta Anggrek yang berada di Kelurahan Tondon Mamullu. Keseriusan Kelompok Melona terhadap anggrek spesies ditunjukannya lewat kegiatan budidaya anggrek Spesies di Kelurahan Tondon Mamullu, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja.
Kegiatan Budidaya Anggrek Spesies yang dilakukan kelompok ini merupakan salah satu upaya mendukung kelestarian anggrek spesies yang merupakan salah satu misi kelompok ini.
Pada awalnya kegiatan kelompok ini berfokus pada pengembangan Anggrek Spesies, namun setelah berjalan beberapa waktu, kelompok merasa kesulitan karena ketiadaan dana operasional. Oleh karenanya, selain budidaya anggrek spesies, kelompok ini juga melakukan kegiatan penangkaran tanaman hias.
“Tanaman hias ini nantinya akan dijual dan dari hasil penjualan tersebut akan digunakan menunjang kegiatan budidaya anggrek spesies,”jelas ketua kelompok Melona, Nety Sonda, SPd
Kelompok budidaya Anggrek ini merupakan salah satu kelompok usaha binaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Lingkungan Mandiri Pedesaan (PNPM-LMP) Kec. Makale, Kabupaten Tana Toraja T.A. 2009. Untuk kegiatan budidaya Anggrek ini, PNPM LMP menyalurkan dana BLM Tahun Anggaran 2009, sebesar Rp. 81 juta untuk kegiatan penangkaran Anggrek Spesies.
Baru-baru ini, Tim dari World Bank atau Bank Dunia dan CIDA (Canada International Development Agency) melakukan kunjungan ke kelompok budidaya Anggrek Spesies di Kelurahan Tondon Mamullu Kecamatan Makale, Kab. Tana Toraja, Selasa (10/4). Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung hasil budidaya Anggrek yang telah dilakukan oleh kelompok masyarakat di Kelurahan Tondon Mamullu ini.
dalam kunjungannya ini, rombongan Bank Dunia dan CIDA memberikan apresiasi yang tinggi atas usaha yang dilakukan kelompok ini dalam upaya melestarikan anggrek spesies yang akhir-akhir ini semakin sulit dijumpai di habitatnya.
Turut serta dalam rombongan World bank dan CIDA ini, spesialis PNPM LMP Prop. Sulawesi Selatan, Djasman, SP bersama dengan Ruslan Remmang, SH serta Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Operation Wallacea Trust (OWT), yang merupakan pendamping PNPM LMP di Sulawesi Selatan, dr, Edi Purwanto.[FUAD]
Salah satu kelompok yang peduli akan anggrek spesies adalah kelompok Melona, yang merupakan kelompok pencinta Anggrek yang berada di Kelurahan Tondon Mamullu. Keseriusan Kelompok Melona terhadap anggrek spesies ditunjukannya lewat kegiatan budidaya anggrek Spesies di Kelurahan Tondon Mamullu, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja.
Kegiatan Budidaya Anggrek Spesies yang dilakukan kelompok ini merupakan salah satu upaya mendukung kelestarian anggrek spesies yang merupakan salah satu misi kelompok ini.
Pada awalnya kegiatan kelompok ini berfokus pada pengembangan Anggrek Spesies, namun setelah berjalan beberapa waktu, kelompok merasa kesulitan karena ketiadaan dana operasional. Oleh karenanya, selain budidaya anggrek spesies, kelompok ini juga melakukan kegiatan penangkaran tanaman hias.
“Tanaman hias ini nantinya akan dijual dan dari hasil penjualan tersebut akan digunakan menunjang kegiatan budidaya anggrek spesies,”jelas ketua kelompok Melona, Nety Sonda, SPd
Kelompok budidaya Anggrek ini merupakan salah satu kelompok usaha binaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Lingkungan Mandiri Pedesaan (PNPM-LMP) Kec. Makale, Kabupaten Tana Toraja T.A. 2009. Untuk kegiatan budidaya Anggrek ini, PNPM LMP menyalurkan dana BLM Tahun Anggaran 2009, sebesar Rp. 81 juta untuk kegiatan penangkaran Anggrek Spesies.
Baru-baru ini, Tim dari World Bank atau Bank Dunia dan CIDA (Canada International Development Agency) melakukan kunjungan ke kelompok budidaya Anggrek Spesies di Kelurahan Tondon Mamullu Kecamatan Makale, Kab. Tana Toraja, Selasa (10/4). Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung hasil budidaya Anggrek yang telah dilakukan oleh kelompok masyarakat di Kelurahan Tondon Mamullu ini.
dalam kunjungannya ini, rombongan Bank Dunia dan CIDA memberikan apresiasi yang tinggi atas usaha yang dilakukan kelompok ini dalam upaya melestarikan anggrek spesies yang akhir-akhir ini semakin sulit dijumpai di habitatnya.
Turut serta dalam rombongan World bank dan CIDA ini, spesialis PNPM LMP Prop. Sulawesi Selatan, Djasman, SP bersama dengan Ruslan Remmang, SH serta Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Operation Wallacea Trust (OWT), yang merupakan pendamping PNPM LMP di Sulawesi Selatan, dr, Edi Purwanto.[FUAD]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!