Tujuan utama diselenggarakannya "Mamasa Menanam" adalah membangun rehabilitasi lahan kritis serta memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menanam pohon. Selain itu turut menciptakan Daerah Tangkapan Air (DTA) dan merangsang generasi muda untuk mencintai lingkungan sekitarnya.
Dikesempatan itu, Bupati Mamasa memberikan apresiasi kepada PNPM-LMP dan para pemerhati lingkungan yang turut memerhatikan pelestarian lingkungan di Kabupaten Mamasa. Yang wujudnya berupa program Mamasa Menanam yang dimulai di Tawalian Timur.
Obednego Depparinding dihadapan para wartawan mengatakan, penanaman kali ini bukan hanya di Tawalian Timur, tetapi harus disosialisasikan ke daerah-daerah. "Penanaman tersebut harus betul-betul digalakkan demi kelangsungan hidup generasi yang akan datang, khususnya ketersediaan air yang memadai," tuturnya.
Turut mendampingi di kegiatan tersebut, Direktur Operating Wallacea Trust (OWT), Dr. Edi Purwanto. dikatakannya, kesadaran akan pentingnya menciptakan DTA tak harus disadari oleh warga setempat tapi juga oleh semua kalangan masyarakat sebagi suatu keharusan demi kelangsungan hidup manusia dan mahluk sekitarnya.
Menurutnya, air di Mamasa adalah air yang mengalir ke Bakaru (Pembangkit Listrik Tenaga Air- Bakaru, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan-Sulsel_Red) dan daerah-daerah lainnya sehingga Mamasa adalah lumbung air bagi Sulsel dan Sulawesi Barat (Sulbar).
"Sangat penting menciptakan DTA di tempat ini. OWT merasa senang dan akan melanjutkan program sadar menanam di tempat ini.Saya salut dengan kesungguhan masyarakat melakukan kegiatan gotong royong di tempat ini.” Ungkapnya.
Selain warga setempat yang mayorita memadati kegiatan itu, ikut hadir, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Mamasa, Para Kepala SKPD Lingkup Kabupaten Mamasa, para peneliti dan aktivis lingkungan. tak ketinggalan LSM serta pelaku PNPM
Obednego Depparinding dihadapan para wartawan mengatakan, penanaman kali ini bukan hanya di Tawalian Timur, tetapi harus disosialisasikan ke daerah-daerah. "Penanaman tersebut harus betul-betul digalakkan demi kelangsungan hidup generasi yang akan datang, khususnya ketersediaan air yang memadai," tuturnya.
Turut mendampingi di kegiatan tersebut, Direktur Operating Wallacea Trust (OWT), Dr. Edi Purwanto. dikatakannya, kesadaran akan pentingnya menciptakan DTA tak harus disadari oleh warga setempat tapi juga oleh semua kalangan masyarakat sebagi suatu keharusan demi kelangsungan hidup manusia dan mahluk sekitarnya.
Menurutnya, air di Mamasa adalah air yang mengalir ke Bakaru (Pembangkit Listrik Tenaga Air- Bakaru, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan-Sulsel_Red) dan daerah-daerah lainnya sehingga Mamasa adalah lumbung air bagi Sulsel dan Sulawesi Barat (Sulbar).
"Sangat penting menciptakan DTA di tempat ini. OWT merasa senang dan akan melanjutkan program sadar menanam di tempat ini.Saya salut dengan kesungguhan masyarakat melakukan kegiatan gotong royong di tempat ini.” Ungkapnya.
Selain warga setempat yang mayorita memadati kegiatan itu, ikut hadir, unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Mamasa, Para Kepala SKPD Lingkup Kabupaten Mamasa, para peneliti dan aktivis lingkungan. tak ketinggalan LSM serta pelaku PNPM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!