Warga Lembang Marante Kecamatan sopai hingga kini belum juga bisa menikmati listrik PLN sebagaimana warga toraja Utara lainnya. Sedikitnya 60 Kepala Keluarga (KK) Lembang Marante yang melewati malam tanpa penerangan listrik. Sudah puluhan tahun sejak Indonesia merdeka kebanyakan rumah warga belum dialiri listrik sebagaimana layaknya.
"kami sangat ingin rumah kami dialiri listrik. " Ujar Natan Sesa' salah seorang tokoh masyarakat Dusun Sanik Lembang Marante.
Dikatakannya bahwa kepala Lembang Marante sudah pernah mengajukan aspirasi warga ke PLN. Namun hingga kini belum ada tanda tanda Dusun Sanik atau lembang Marante bakalan menikmati listrik. Warga kebanyakan hanya mengandalkan lampu teplok atau lampu gas kompa sebagai penerang dikala malam.
Warga yang terbilang sedikit lebih mampu secara ekonomi, terpaksa membeli genset untuk penerangan.
Jaringan listrik hanya sampai di lembang tetangga yakni lembang Langda. Itupun pengadaan jaringan dengan swadaya masyarakat setempat. Tiang yang dipakai untuk menyangga kabel listrik yang ratusan meter panjangnya semuanya dari tiang kayu atau bambu.
Selain masalah listrik warga lembang yang berada di dataran ketinggian ini juga mengeluhkan akses jalan yang sangat buruk. warga sedikit tertolong dengan adanya program PNPM dalam bentuk Rabat beton jalan yang masuk ke lembang Marante. Proyek senilai Rp 300 juta itupun belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Rabat beton jalan tersebut masih menyisakan ratusaan meter jalan tanah. Jalan Tanah yang belum sempat dibeton itu kondisinya semakin rusak parah oleh aktifitas truk pengangkut semen dan material bangunan lainya
"kami sangat ingin rumah kami dialiri listrik. " Ujar Natan Sesa' salah seorang tokoh masyarakat Dusun Sanik Lembang Marante.
Dikatakannya bahwa kepala Lembang Marante sudah pernah mengajukan aspirasi warga ke PLN. Namun hingga kini belum ada tanda tanda Dusun Sanik atau lembang Marante bakalan menikmati listrik. Warga kebanyakan hanya mengandalkan lampu teplok atau lampu gas kompa sebagai penerang dikala malam.
Warga yang terbilang sedikit lebih mampu secara ekonomi, terpaksa membeli genset untuk penerangan.
Jaringan listrik hanya sampai di lembang tetangga yakni lembang Langda. Itupun pengadaan jaringan dengan swadaya masyarakat setempat. Tiang yang dipakai untuk menyangga kabel listrik yang ratusan meter panjangnya semuanya dari tiang kayu atau bambu.
Selain masalah listrik warga lembang yang berada di dataran ketinggian ini juga mengeluhkan akses jalan yang sangat buruk. warga sedikit tertolong dengan adanya program PNPM dalam bentuk Rabat beton jalan yang masuk ke lembang Marante. Proyek senilai Rp 300 juta itupun belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Rabat beton jalan tersebut masih menyisakan ratusaan meter jalan tanah. Jalan Tanah yang belum sempat dibeton itu kondisinya semakin rusak parah oleh aktifitas truk pengangkut semen dan material bangunan lainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!