Selain dalam upaya mengentaskan kemiskinan, penerapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembud-par), iernyata cukup efektif mendorong anggota kelompok desa wisata semakin memiliki keterampilan. Akibatnya, kelompok warga yang tinggal di objek-objek destinasi wisata itu, perlahan tapi pasti, bisa meningkatkan penghasilan dan ekonominya.
Hal itu antara lain, dibuktikan oleh masyarakat Desa Wisata Kete Kesu, Kelurahan Pantanakan Lolo, Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Para anggota kelompok desa wisata di daerah yang sudah dua kali mendapat bantuan langsung masyarakat PNPM Mandiri Pariwisata ini (2009 dan 2010), hampir keseluruhan anggota kelompok kini memiliki sejumlah keterampilan.
"Anggota kelompok Desa Wisata Kete Kesu sudah bisa menjahit, mem-bordir, menyablon kaos, membuat ukiran kayu untuk pendukung suvenir, dan memasak makanan khas Toraja," ujar Tim Teknis PNPM Pariwisata Toraja Utara Yulce Bendon ketika ditemui di sela-sela mengikuti Upacara Rambu Solo (upacara adat kematian suku Toraja).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara Yakin Tandirerung, menegaskan, bahwa seiring pelaksanaan otonomi daerah, PNPM Mandiri Pariwisata yang digulirkan Kembudpar merupakan berkah bagi daerah. Karena hal ini cukup membantu ekonomi masyarakat desa.
Hal sama juga dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Lexianus Lintin. "Orang Toraja tidak miskin-miskin amat, tapi letak georafis daerah kami yang tandus menyebabkan masyarakat dihadapkan pada tanggungan budaya yang sangat besar untuk kebutuhan upacara adat," ujarnya Sehingga, selamaini, banyak masyarakat menggantungkan bantuan dari para saudaranya yang merantau ke luar Tana Toraja.
"Orang Toraja yang menjadi apa pun dan sukses di rantau, namun tidak memberikan kontribusi kepada kampung halaman, mereka akan dikucilkan. Jadi, kontribusi mereka saja yang sangat diharapkan untuk mendukung kegiatan ekonomi warga desa adat. Nah, kini program pemerintah pusat berupa PNPN Mandiri Pariwisata cukup membantu masyarakat lebih produktif dalam bekerja dan berusaha. Misalnya sajayang dilakukan anggota kelompok desa-desa wisata yang membuka usaha pendukung pariwisata Toraja dan menjadi virus positif untuk meningkatkan keterampilan. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup, membayar hutang sampai membiayai upacara adat," katanya.
Kadinas Budpar Toraja Utara juga menyebutkan bahwa potensi wisata Toraja Utara memang lebih banyak dibanding kabupaten induk (Kabupaten Toraja). "Termasuk hotel-hotel dan restoran, lebih banyak berada di Toraja Utara. Potensi wisata itu, berupa beberapa komplekkuburan adat di bukit-bukit bebatuan, rumah adat Tongkonan (rumah adat Toraja), Alang (lumbung rumah suku Toraja), Upacara Rambu Solo (upacara adat kematian), museum, dan sebagainya. Sejak 1975, daerah ini memang sudah menjadi destinasi wisata nasional. Dan kini, sedang diusulkan menjadi cagar budaya warisan dunia," ujarnya.
Pemberdayaan Anggota
Sementara itu, fasilitator Kelompok Desa Wisata Kete Kesu Evy Tandilolok menjelaskan,, sesuai kesepakatan rapat kelompok pada 7 Agustus 2010, pihaknya menetapkan program yang didanai PNPM Mandiri Pariwisata.
"Prioritas tersebut telah dipilih melalui forum lokakarya yang difasilitasi tim pengelola kegiatan yang dihadiri para pemangku kepentingan di desa. Usulan prioritas kegiatan tersebut, dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai ketentuan PNPM Mandiri Pariwisata," ujarnya.
Ketua Kelompok Desa Wisata Kete Kesu Toding Allo Karaeng memaparkan, program tersebut berupa pembuatan tempat sanggar seni untuk penampungan peralatan dan pelatihan seni kelompok; pembentukan usaha wisata kuliner; pengadaan bahan baku sablon, untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan kelompok; pengadaan bahan. suvenir seperti bambu dan kayu untuk bahan ukiran; dan pengadaan payung untuk disewakan kepada wisatawan.
Tahun ini kami mendapat bantuan Rp 75 juta yang digunakan untuk tiga hal, yaitu kuliner, pelatihan, dan pembelian peralatan. Kegiatan yang menggunakan dana PNPM Mandiri Pariwisata sudah berjalan, terutama kuliner seperti produksi makanan ringan, kue, dan kuliner khas Toraja. Bahan dibeli, dan diolah oleh anggota kelompok yang mencapai 20 orang. Selain itu kami juga membuat suvenir seperti ukiran kayu," ujar Agustina L Panimba, Bendahara Kelompok Desa Wisata Kete Kesu.
Menurut dia, penggunaan anggaran bisa maksimal karena kelompoknya tak perlu mengontrak atau membeli tempat usaha. "Sebab, ada anggota kamiyang sudah punya tanah dan bangunan. Jadi, tinggal dimanfaatkan saja. Yang penting sesuai kesepakatan bersama," ucapnya
Dia menjelaskan, alat-alat kuliner dibeli sebagai modal awal, seperti kompor, peralatan memasak, gas elpiji, dan sebagainya.
"Kelompok kami berasal dari desa yang sama. Rata-rata berprofesi pengrajin, petani, berkebun, peternak, dan ibu rumah tangga. Untuk penugasan, dilakukan bergilir sesuai keahlian, seperti menjaga kios, memasak, dan lain-lain. Kita upayakan semua bisa menguasai banyak keahlian, dan mendapat tugas merata dan adil," kata A ty N apang, anggota Kelompok Desa Wisata Kete Kesu, koordinator urusan kuliner.
Manfaat program ini juga diakui oleh Lurah Kete Kesu Ely Pamalingan. "Dulu warga tak punya sarana untuk pengembangan diri di bidang pariwisata. Dengan dana dari pemerintah itu, rakyat kami sangat terbantu," katanya.
- Home
- Sekilas Info -
- Tentang PNPM --
- Profil Kabupaten
- Profil Kecamatan --
- Kecamatan Makale ---
- Kecamatan Makale Utara
- Kecamatan Makale Selatan
- Kecamatan Sangalla'
- Kecamatan Sangalla' Utara
- Kecamatan Sangalla' Selatan
- Kecamatan Mengkendek
- Kecamatan Gandasil
- Kecamatan Rantetayo
- Kecamatan Rembon
- Kecamatan Saluputti
- Kecamatan Malimbong Balepe'
- Kecamatan Bittuang
- Kecamatan Kurra
- Kecamatan Rano
- Kecamatan Masanda
- Kecamatan Bonggakaradeng
- Kecamatan Simbuang
- Kecamatan Mappak
- Profil UPK --
- Kecamatan Makale ---
- Kecamatan Makale Utara
- Kecamatan Makale Selatan
- Kecamatan Sangalla'
- Kecamatan Sangalla' Utara
- Kecamatan Sangalla' Selatan
- Kecamatan Mengkendek
- Kecamatan Gandasil
- Kecamatan Rantetayo
- Kecamatan Rembon
- Kecamatan Saluputti
- Kecamatan Malimbong Balepe'
- Kecamatan Bittuang
- Kecamatan Kurra
- Kecamatan Rano
- Kecamatan Masanda
- Kecamatan Bonggakaradeng
- Kecamatan Simbuang
- Kecamatan Mappak
- Struktur Fasilitator --
- Fasilitator Kabupaten ---
- Fasilitator Kecamatan --
- Kecamatan Makale ---
- Kecamatan Makale Utara
- Kecamatan Makale Selatan
- Kecamatan Sangalla'
- Kecamatan Sangalla' Utara
- Kecamatan Sangalla' Selatan
- Kecamatan Mengkendek
- Kecamatan Gandasil
- Kecamatan Rantetayo
- Kecamatan Rembon
- Kecamatan Saluputti
- Kecamatan Malimbong Balepe'
- Kecamatan Bittuang
- Kecamatan Kurra
- Kecamatan Rano
- Kecamatan Masanda
- Kecamatan Bonggakaradeng
- Kecamatan Simbuang
- Kecamatan Mappak
- Pustaka
- Laporan -
- Aplikasi
- Gallery
- Peta --
- Peta Kabupaten ---
- Peta Kecamatan --
- Kecamatan Makale ---
- Kecamatan Makale Utara
- Kecamatan Makale Selatan
- Kecamatan Sangalla'
- Kecamatan Sangalla' Utara
- Kecamatan Sangalla' Selatan
- Kecamatan Mengkendek
- Kecamatan Gandasil
- Kecamatan Rantetayo
- Kecamatan Rembon
- Kecamatan Saluputti
- Kecamatan Malimbong Balepe'
- Kecamatan Bittuang
- Kecamatan Kurra
- Kecamatan Rano
- Kecamatan Masanda
- Kecamatan Bonggakaradeng
- Kecamatan Simbuang
- Kecamatan Mappak
- Contact Us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!