“Ini adalah program yang baik dan langsung menyentuh masyarakat. Kalau dulunya program ini akan dikurangi. Tapi kita putuskan, Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, red)memutuskan program ini harus dilanjutkan. Itulah keputusan pemerintah, paling tidak hingga akhir masa pemerintahan ini,” terang Wapres Boediono saat membuka rapat kerja nasional pemberdayaan masyarakat dalam rangka sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2011 di Jakarta, Rabu (27/4/2011).
Bahkan menurut Wapres Boediono, bila ada dana yang memungkinkan, maka pendanaan program ini akan dilanjutkan.
Wapres menambahkan saat krisis terjadi 1998, pemerintah membuat program pemberdayaan masyarakat berupa program pengembangan kecamatan (PPK).
Program tersebut ditujukan untuk membangun masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
PPK tersebut, menurut Boediono merupakan cikal bakal dari PNPM Mandiri. Hasil dari PPK yang pertama kali dilaksanakan di Karangannyar pada 1998 ternyata cukup menggembirakan, sehingga proyek tersebut kemudian dikembangkan ke berbagai daerah.
Wapres menambahkan dirinya akan mengawasi secara langsung PNPM Mandiri tersebut. PNPM Mandiri menurut Wapres telah menunjukkan hasil yang bermanfaat dalam mengurangi kemiskinan, dan sekaligus menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sementara itu, Wapres Boediono dalam acara tersebut memukul gong sebagai tanda dibukanya secara resmi Rakernas tersebut didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Fauzi Gamawan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.
Dalam pembukaan tersebut, tampak pula Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Rakernas tersebut dihadiri oleh 1.350 orang yang terdiri atas gubernur, bupati/walikota, ketua komisi bidang pemberdayaan masyarakat dan desa di provinsi dan kabupaten/kota seluruh tanah air, tim koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Nasional.
Selain itu Wapres juga menyerahkan pemenang anugerah pemberdayaan PNPM Perdesaan 2011. Dalam penghargaan itu, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyabet peringkat pertama untuk unit pengelola kegiatan di Wonosalam, Demak, perencana pembangunan di Desa Pandansari, Kebumen, dan badan kerja sama antara desa terbaik di Desa Jatinom, Klaten.
Sedangkan Riau meraih peringkat pertama untuk pendamping lokal terbaik yaitu Syamhudi dari Kabupaten Indragiri Hilir.
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program dibawah pembinaan Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjend PMD.
PNPM Mandiri Perdesaan pada 2011 mencakup 5.020 di 32 provinsi. Total alokasi dana dalam bentuk bantuan langsung masyarakat sebesar Rp8,268 triliun yang terdiri atas alokasi APBN Rp6,627 triliun dan APBD Rp1,640 triliun.
Pada tahun lalu, program ini mampu mendanai 363 ribu lebih kelompok kegiatan ekonomi produktif, membangun jalan desa sepanjang 51.731 km, membangun 6.571 jembatan, membangun 31.458 unit air bersih, 2.798 unit pasar desa dan menyerap 4,5 juta lebih tenaga kerja.
Sumber : http://www.solopos.com/2011/
Bahkan menurut Wapres Boediono, bila ada dana yang memungkinkan, maka pendanaan program ini akan dilanjutkan.
Wapres menambahkan saat krisis terjadi 1998, pemerintah membuat program pemberdayaan masyarakat berupa program pengembangan kecamatan (PPK).
Program tersebut ditujukan untuk membangun masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
PPK tersebut, menurut Boediono merupakan cikal bakal dari PNPM Mandiri. Hasil dari PPK yang pertama kali dilaksanakan di Karangannyar pada 1998 ternyata cukup menggembirakan, sehingga proyek tersebut kemudian dikembangkan ke berbagai daerah.
Wapres menambahkan dirinya akan mengawasi secara langsung PNPM Mandiri tersebut. PNPM Mandiri menurut Wapres telah menunjukkan hasil yang bermanfaat dalam mengurangi kemiskinan, dan sekaligus menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sementara itu, Wapres Boediono dalam acara tersebut memukul gong sebagai tanda dibukanya secara resmi Rakernas tersebut didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Fauzi Gamawan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.
Dalam pembukaan tersebut, tampak pula Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Rakernas tersebut dihadiri oleh 1.350 orang yang terdiri atas gubernur, bupati/walikota, ketua komisi bidang pemberdayaan masyarakat dan desa di provinsi dan kabupaten/kota seluruh tanah air, tim koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Nasional.
Selain itu Wapres juga menyerahkan pemenang anugerah pemberdayaan PNPM Perdesaan 2011. Dalam penghargaan itu, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyabet peringkat pertama untuk unit pengelola kegiatan di Wonosalam, Demak, perencana pembangunan di Desa Pandansari, Kebumen, dan badan kerja sama antara desa terbaik di Desa Jatinom, Klaten.
Sedangkan Riau meraih peringkat pertama untuk pendamping lokal terbaik yaitu Syamhudi dari Kabupaten Indragiri Hilir.
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program dibawah pembinaan Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjend PMD.
PNPM Mandiri Perdesaan pada 2011 mencakup 5.020 di 32 provinsi. Total alokasi dana dalam bentuk bantuan langsung masyarakat sebesar Rp8,268 triliun yang terdiri atas alokasi APBN Rp6,627 triliun dan APBD Rp1,640 triliun.
Pada tahun lalu, program ini mampu mendanai 363 ribu lebih kelompok kegiatan ekonomi produktif, membangun jalan desa sepanjang 51.731 km, membangun 6.571 jembatan, membangun 31.458 unit air bersih, 2.798 unit pasar desa dan menyerap 4,5 juta lebih tenaga kerja.
Sumber : http://www.solopos.com/2011/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!