PNPM Mandiri Perdesaan IV akan menggelontorkan lebih dari 60 ribu desa yang didukung oleh Bank Dunia dengan pinjaman sebesar USD531 juta.
Pinjaman dari Bank Dunia ini akan membantu Pemerintah Indonesia dalam menyediakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) serta bantuan implementasi untuk sekira 5.000 kecamatan. PNPM Mandiri Perdesaan IV akan dilaksanakan dengan landasan kesuksesan dan pembelajaran dari proyek-proyek sebelumnya.
"Program ini akan memberdayakan masyarakat desa dalam mengidentifikasi dan menerapkan prioritas pembangunan lokal," ungkap Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (15/7/2011).
Dia menjelaskan, masyarakat bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan pembangunan infrastruktur. Program ini juga melatih masyarakat untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan yang bersifat inklusif, serta memastikan bahwa dana digunakan sesuai rencana.
"PNPM memberikan suara serta kuasa dalam pengambilan keputusan. Program ini juga mengajarkan masyarakat tentang akunatabilitas, dan melatih mereka untuk menuntut transparansi dari pejabat pemerintah," tambahnya.
Selama dua tahun ke depan, pinjaman Bank Dunia ini akan memberi kontribusi pada anggaran tahunan pemerintah untuk program PNPM Perdesaan, yakni sebesar USD1,3 miliar. Pinjaman ini akan ditujukan untuk membantu masyarakat dalam memperbaiki tata kelola pemerintah lokal dan infrastruktur seperti jalan-jalan desa, air bersih, dan sistem drainase.
Salah satu hasil fisik yang paling signifikan dari PNPM Perdesaan adalah pesatnya pertumbuhan infrastruktur desa. PNPM dan program pendahulunya, Program Pembangunan Kecamatan yang diluncurkan 1998, telah membantu membangun atau merehabilitasi lebih dari 71 ribu km jalan, 20 ribu sistem air bersih, 16 ribu sistem irigasi, dan 15 ribu sekolah.
Tak kalah penting adalah perubahan yang diciptakan PNPM Perdesaan dalam hal pengambilan keputusan dan manajemen di tingkat lokal. Program ini mengadvokasi peran serta perempuan dan kelompok terpinggirkan dalam pembangunan, dan juga transparansi dan akuntabilitas.
Semua hal tersebut telah mendorong masyarakat untuk menuntut pelayanan publik yang lebih baik dari segala lini pembangunan. Saat ini, Indonesia adalah kepala Komite Pembangunan untuk Kelompok G-20 dan mengedepankan pertukaran ilmu antarnegara berkembang dalam agenda.
Terkait hal tersebut, sebuah delegasi National Solidarity Program Pemerintah Afganistan telah melakukan studi banding ke proyek-proyek PNPM di Indonesia. Rencananya, sejumlah pejabat pemerintah dan perwakilan organisasi masyarakat sipil Afganistan akan kembali mengunjungi Indonesia September mendatang.
Fasilitas Bantuan PNPM Bank Dunia di Indonesia mengelola fasilitas bantuan multi donor, Fasilitas Bantuan PNPM (PNPM Support Facility – PSF), yang memberikan bantuan teknis utama dan pengawasan strategis bagi PNPM Mandiri, program pengentasan kemiskinan utama Indonesia.
Dana hibah untuk PSF disediakan oleh Australia, Denmark, Uni Eropa, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat untuk menyediakan bantuan teknis berkualitas tinggi, nasehat kebijakan dan perencanan, dan bantuan finansial terarah untuk Pemerintah Indonesia dalam mendukung PNPM Mandiri.
Sebagian besar sumber daya PSF digunakan untuk membantu sektor perintis dan tanggap bencana melalui wacana pembangunan berbasis masyarakat milik PNPM. Program kapasitas yang didukung oleh PSF melibatkan beragam pihak dari Indonesia, termasuk pemerintah nasional dan lokal, universitas dan pusat-pusat penelitian, dan organisasi masyarakat madani.
PNPM Mandiri adalah program pemberdayaan masyarakat terbesar di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, masyarakat paling miskin di wilayah perdesaan dan perkotaan diberi dana Bantuan Lansung Masyarakat (BLM) dan diberdayakan untuk menentukan prioritas pembangunan mereka sendiri.
Sumber : http://economy.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!