Progress kegiatan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) untuk wilayah Kabupaten Tana Toraja akan berjalan sedikit terhambat. Hal ini disebabkan, karena hingga saat ini pengerjaan masih terkendala dengan kurangnya pasokan semen.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun media ini, kelangkaan semen sudah terjadi sejak pertengahan September yang lalu. Dimana hal ini menyebabkan proyek PNPM agak terhambat.
Salah seorang Pengurus TPK (Tim Pengelola kegiatan) yang dikonfirmasi Media ini kemarin, mengakui bahwa proyek yang dikelola masyarakat seperti yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja hingga saat ini sedikit terhambat pengerjaaannya akibat tidak adanya semen.
‘’Tempat dimana para supplier biasanya mengambil semen untuk mengerjakan bermacam bangunan sudah tidak ada,” katanya.
Dirinya mencontohkan, untuk pengerjaan Rabat Beton di salah satu desa yang sudah setengah jalan, hingga saat ini belum dapat diselesaikan.
"Terpaksa harus ditunda menunggu pasokan semen mencukupi kebutuhan."katanya.
Selain itu, informasi lain juga menyebutkan bahwa harga semen di kabupaten Tana Toraja umumnya melejit dari yang biasa Rp 53.000 menjadi Rp 58.000 per sak. Kenaikan harga ini membuat para supplier menjerit bila harus terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang telah dimenangkan sebelum terjadinya lonjakan harga. ’
’Kenaikan harga semen itu dikuatirkan akan mengganggu pengerjaan proyek-proyek. Sebab bila dipaksakan menyelesaikannya, supplier pasti rugi," tandasnya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun media ini, kelangkaan semen sudah terjadi sejak pertengahan September yang lalu. Dimana hal ini menyebabkan proyek PNPM agak terhambat.
Salah seorang Pengurus TPK (Tim Pengelola kegiatan) yang dikonfirmasi Media ini kemarin, mengakui bahwa proyek yang dikelola masyarakat seperti yang terjadi di Kabupaten Tana Toraja hingga saat ini sedikit terhambat pengerjaaannya akibat tidak adanya semen.
‘’Tempat dimana para supplier biasanya mengambil semen untuk mengerjakan bermacam bangunan sudah tidak ada,” katanya.
Dirinya mencontohkan, untuk pengerjaan Rabat Beton di salah satu desa yang sudah setengah jalan, hingga saat ini belum dapat diselesaikan.
"Terpaksa harus ditunda menunggu pasokan semen mencukupi kebutuhan."katanya.
Selain itu, informasi lain juga menyebutkan bahwa harga semen di kabupaten Tana Toraja umumnya melejit dari yang biasa Rp 53.000 menjadi Rp 58.000 per sak. Kenaikan harga ini membuat para supplier menjerit bila harus terpaksa menyelesaikan pekerjaan yang telah dimenangkan sebelum terjadinya lonjakan harga. ’
’Kenaikan harga semen itu dikuatirkan akan mengganggu pengerjaan proyek-proyek. Sebab bila dipaksakan menyelesaikannya, supplier pasti rugi," tandasnya.
Jika masalah semen tidak ditindak lanjuti dgn cepat maka yakinlah target selesai di thn 2011 menjadi angan-angan..
BalasHapus