Rapat Musyawarah Antar Desa (MAD) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Tahun 2012 Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/10) di Pendopo Kecamatan Kauman nyaris berakhir ricuh.
Pasalnya para peserta rapat yang terdiri dari Kepala Desa se-Kecamatan Kauman, PJOK Kecamatan Kauman serta pelaku PNPM se-Kecamatan Kauman masing-masing desa diwakili oleh 3 orang dari 16 desa yang ada di kecamatan Kauman.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa para peserta rapat MAD menolak kepemimpinan Fasilitator Kabupaten (Faskab) Ponorogo dipegang oleh Kunang Dana Saputra. Selain itu peserta rapat juga menolak Endang Nurul Gaini sebagai Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman.
Seperti diketahui sebelumnya, antara Kunang Dana Saputra dan Endang Nurul Gaini dipergoki anggota Polsek Sampung beberapa waktu di tengah hutan Sampung dan diduga melakukan perbuatan tak senonoh. Padahal keduanya bukan suami isteri. Bahkan keduanya sempat diamankan ke Mapolsek Sampung untuk dimintai keterangan.
Pihak Polsek Sampung kemudian melepasnya setelah keduanya dipertemukan dengan pasangan suami isteri mereka yang sah.
Tetapi disaat Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman, Endang Nuurul Gaini menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang juga dihadiri oleh Kunang Dana Saputra para peserta rapat tiba-tiba melakukan Walk Out keluar dari arena rapat MAD tersebut.
“Kita tidak mau rapat MAD dipimpin oleh orang-orang yang menurut kami semua tidak layak untuk memegang pimpinan di PNPM, mereka semua cacat moral,” kata Muhammad Mawardi selaku Kepala Desa Maron, Kecamatan Kauman.
Menurutnya, Kunang Dana Saputra tidak layak menjadi Faskab PNPM Mandiri Perdesaan Ponorogo serta Endang Nurul Gaini sebagai Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman.
“Mereka cacat moral karena sudah terlanjur dimuat di media massa,” tambahnya. Bahkan, pihaknya juga meminta Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Pranyoto dan Ketua FT, Dwi Setyo C Wibowo juga diganti saja.
Selain itu selama ini pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kauman dinilai kurang adanya koordinasi dengan para Kades yang mengakibatkan keresahan dalam pelaksanaan kegiatan.
“Sekali lagi, kami tidak percaya dengan Faskab karena beberapa waktu lalu dalam pemberitaan di media masa melakukan tindak asusila dengan Ketua UPK kecamatan Kauman,” tandasnya kepada pewarta HOKI.
Pihaknya juga sepakat dengan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Kauman untuk terus memboikot dan menolak kepemimpinan Kunang serta Endang.
“Pokoknya kita semua tidak puas sebelum mereka diganti,” tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Ketua Faskab PNPM Mandiri Perdesaan, Kunang Dana Saputra mengatakan tentang adanya desakan untuk mundur dari jabatannya dia membantah. “Itu sudah diselesaikan dan sudah ada aturannya tentang usulan itu dan sudah ada aturannya,” kilah Kunang.
Dia berharap semua pelaku di PNPM di kecamatan Kauman dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan dengan PJOK, UPK kecamatan, FT dan Kades.
Sumber : http://www.kabarindonesia.com/
Pasalnya para peserta rapat yang terdiri dari Kepala Desa se-Kecamatan Kauman, PJOK Kecamatan Kauman serta pelaku PNPM se-Kecamatan Kauman masing-masing desa diwakili oleh 3 orang dari 16 desa yang ada di kecamatan Kauman.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa para peserta rapat MAD menolak kepemimpinan Fasilitator Kabupaten (Faskab) Ponorogo dipegang oleh Kunang Dana Saputra. Selain itu peserta rapat juga menolak Endang Nurul Gaini sebagai Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman.
Seperti diketahui sebelumnya, antara Kunang Dana Saputra dan Endang Nurul Gaini dipergoki anggota Polsek Sampung beberapa waktu di tengah hutan Sampung dan diduga melakukan perbuatan tak senonoh. Padahal keduanya bukan suami isteri. Bahkan keduanya sempat diamankan ke Mapolsek Sampung untuk dimintai keterangan.
Pihak Polsek Sampung kemudian melepasnya setelah keduanya dipertemukan dengan pasangan suami isteri mereka yang sah.
Tetapi disaat Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman, Endang Nuurul Gaini menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang juga dihadiri oleh Kunang Dana Saputra para peserta rapat tiba-tiba melakukan Walk Out keluar dari arena rapat MAD tersebut.
“Kita tidak mau rapat MAD dipimpin oleh orang-orang yang menurut kami semua tidak layak untuk memegang pimpinan di PNPM, mereka semua cacat moral,” kata Muhammad Mawardi selaku Kepala Desa Maron, Kecamatan Kauman.
Menurutnya, Kunang Dana Saputra tidak layak menjadi Faskab PNPM Mandiri Perdesaan Ponorogo serta Endang Nurul Gaini sebagai Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Kauman.
“Mereka cacat moral karena sudah terlanjur dimuat di media massa,” tambahnya. Bahkan, pihaknya juga meminta Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Pranyoto dan Ketua FT, Dwi Setyo C Wibowo juga diganti saja.
Selain itu selama ini pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kauman dinilai kurang adanya koordinasi dengan para Kades yang mengakibatkan keresahan dalam pelaksanaan kegiatan.
“Sekali lagi, kami tidak percaya dengan Faskab karena beberapa waktu lalu dalam pemberitaan di media masa melakukan tindak asusila dengan Ketua UPK kecamatan Kauman,” tandasnya kepada pewarta HOKI.
Pihaknya juga sepakat dengan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Kauman untuk terus memboikot dan menolak kepemimpinan Kunang serta Endang.
“Pokoknya kita semua tidak puas sebelum mereka diganti,” tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Ketua Faskab PNPM Mandiri Perdesaan, Kunang Dana Saputra mengatakan tentang adanya desakan untuk mundur dari jabatannya dia membantah. “Itu sudah diselesaikan dan sudah ada aturannya tentang usulan itu dan sudah ada aturannya,” kilah Kunang.
Dia berharap semua pelaku di PNPM di kecamatan Kauman dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan dengan PJOK, UPK kecamatan, FT dan Kades.
Sumber : http://www.kabarindonesia.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar anda di sini......!!!!!!